SELAMAT DATANG DI BLOG ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS TADULAKO '14... Blog ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah DASAR-DASAR JURNALISTIK

09 November 2015

SESEORANG YANG KADANG DI LUPAKAN SAAT MARAH



Senin, 9 November 2015 at 15.47

 Seorang AYAH ! Apa yang anda pikirkan jika saat menyebut seorang AYAH ? Yah dia adalah orang yang kadang kita lupakan jasanya apalagi di saat kita sedang emosi dan sedang dilanda masalah besar yang berkaitan dengan AYAH ! Kita bahkan sampai melupakan yang namanya dosa besar jika kita melawan bahkan membantah perkataan dari orang tua. Saya sendiri sebagai seorang anak kadang di luar kendali jika saya benar-benar di selimuti amarah yang besar. Kadang kita tidak mengingat lagi siapa yang di hadapan kita, kita sedang berbicara dengan siapa dan bagaimana sikap dan sifat kita terhadap orang tersebut.

 Jika ada yang menanyakan siapa yang menajadi pahlawan untuk hidup saya dan yang banyak menginspirasi untuk diri sendiri, saya akan menjawab bahwa itu AYAH saya. Kenapa sampai saya menjawab seperti itu ? Karena disini saya melihat tidak ada orang lain yang bisa mengalahkan sosok seorang AYAH untuk saya. Mungkin kebanyakan orang diluar sana akan menjawab pahlawan-pahlawan yang berada di tanah air yang menyelamatkan dan membuat Indonesia merdeka adalah orang yang dapat menginspirasi, tapi disini saya melihat dari persepsi yang berbeda. Memang benar kalau pahlawan Indonesia itu seperti Bung Karno, Bung Hatta dan lain-lain yang membuat hidup kita sejahtera tanpa ada jajahan dari Negara lain, tetapi disini saya melihat jika tanpa AYAH saya, saya tidak akan menjad iapa-apa seperti sekarang ini. AYAH saya bukan berasal dari keluarga kaya bahkan AYAH saya sudah menjadi Yatim Piatu di saat usianya masih 9 Tahun namun dia mampu membiayai dirinya, hidup di tengah kesusahan, bangkit dari keterpurukan, dan menjadi sukses di masa depannya tanpa bantuan dari kedua orang tuanya. Coba bayangkan anak di jaman sekarang yang hidupnya di hadapkan dengan masalah besar seperti itu apa yang dapat mereka lakukan untuk tetap hidup ? Bisa saja menjadi seorang berandalan, buronan dan lain lain dengan melihat banyaknya kasus sudah pernah terjadi.

Yang menjadi alasan terbesar adalah mengapa saya memilih AYAH saya karena saya kagum dengan cara mendidik beliau. Beliau mendidik saya dengan begitu kerasnya, dengan sejuta aturannya, sejuta larangannya karena dia ingin melihat anaknya menjadi orang yang benar, baik dan sukses di masa depannya. AYAH saya pernah berkata “Kak kita hidup di jaman dimana semua tekhnologi semakin maju, tetapi kita harus melihat apa yang benar-benar berguna dan apa yang Cuma sekedar mengikuti jaman” yang artinya kita bisa mempelajari dan melihat apa saja barang-barang yang menjadi trend di jaman ini biar tidak dikatain ketinggalan jaman tapi kita tidak boleh menghambur-hamburkan uang hanya dengan memuaskan hasrat kita akan barang tersebut.
Yah seperti itulah contoh kecil yang selalu di ingatkan kepada saya. Seperti yang kita ketahui banyak anak yang memaksakan kehendaknya kepada orang tuanya hanya untuk memenuhi apa yang dia inginkan tetapi tidak menjadi salah satu hal yang benar-benar penting, berguna dan sangat di butuhkan. Tetapi hanya ingin mengikuti trend di jaman sekarang, samapai-sampai melupakan bahwa mencari uang itu tidak mudah apalagi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Siapa yang akan mengira seorang AYAH bisa saja berubah menjadi seorang koruptor atau pemeras bahkan mencuri hak orang lain hanya karena desakan dari anaknya sendiri. Jadi coba kita pikirkan dan bayangkan kalau hal ini terjadi terhadap AYAH anda !!?

 
====================================================================== 

ORANG YANG SANGAT BESAR JASANYA DI HIDUP KITA

Senin, 9 November 2015, at 18.49
Untuk Profil kedua yang akan saya angkat menjadi pahlawan dan semangat hidup saya adalah seorang IBU ! Begitu banyak alasan kenapa saya harus menganagkat dia sebagai pahlawan di hidup saya selain AYAH saya. Selain dia adalah orang yang mengandung saya selama 9 bulan lebih lamanya, dia juga yang melahirkan, dan dia juga yang membesarkan sampai saya dapat duduk di jenjang kursi perkuliahan. 

IBU juga menjadi sosok yang sering kita lupakan jasanya, kadang kita membangkang, membantah, bahkan bisa membuat air mata jatuh menetes di pipinya, tanpa merasakan rasa iba atau rasa bersalah terhadap diri sendiri, tanpa mengingat bahwa yang selama ini yang menyemangati, menyuport, membiayayai, mengingatkan dan mendoakan kesusksesan kita adalah seorang IBU. Bayangkan betapa besarnya dosa kita jika samapi tega membuat seorang IBU meneteskan air mata ?

Pada dasarnya saya bukan orang yang dekat dengan kedua orang tua saya dan punya banyak waktu untuk berbincang bersama mereka dengan mengingat mereka adalah orang-orang yang sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas mereka masing-masing. Namun saya tetap masih bisa mendapat bagaimana didikan seorang IBU. Terkadang seorang anak bisa menjadi liar dan nakal di kehidupan jika mereka merasa kekurangan perhatian dari kedua orang tuanya. 

Namun berbeda dengan IBU saya, di tengah kesibukannya dia mampu mendidik ke-4 orang anaknya menjadi baik dan lebih baik lagi. IBU saya selalu berkata “Kak pintar-pintar jaga nama keluarga yah, pintar-pintar jaga diri, hargai orang lain, jangan suka mencari masalah, jangan suka berkelahi, jangan sombong karena ini semua hanya titipan Tuhan semata”.

Perkataan yang serius kadang bukan membuat kita sadar tetapi malah membuat kita marah kita menganggap diri kita paling benar dan sudah menjadi dewasa sehingga mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Padahal kita hanya salah paham dan memandang dari sudut yang berbeda. Seandainya kita melihat bahwa seorang IBU disitu hanya sekedar mengingatkan dan menanamkan dipikiran kita bagaimana caranya berperilaku, itu akan membuat semuanya menjadi enteng-enteng saja. Tidak menutupi kemunafikan kita sering menjadi monster untuk seorang IBU, melempar kata-kata yang kasar, bahkan sampai menyumpahi dan dengan mudah kita melupakan begitu saja perjuangannya. Terutama saya pribadi sering melakukan itu, saya melupakan bagaimana perjuangan beliau melahirkan saya lewat operasi, Yah karena saya bayi yang lahir secara sesar. Nah guys sekarang kita harus berpikir bagaimana caranya kita membahagiakan kedua pahlawan yang patut kita balas jasa-jsanya terhadap hidup kita agar kita tahu bagaimana caranya berterima kasih dan membalas budi tanpa dimintai.

Nur Asrianti 
B 501 14 031

Tidak ada komentar:

Posting Komentar