Malam di kota Palu kini terasa semakin tidak nyaman, kejahatan saat semakin marak terjadi di jalanan Kota. Tidak hanya jalanan Kota Palu saja, di area Kompleks perumahanpun tidak terasa aman akibat ulah kejahatan yang semakin nekad dan berani, Aparat Keamanan semakin lamban dalam menekan angka kejahatan.
Ya, dahulu pernah ada suatu sistem keamanan keliling yaitu “POS KAMLING”. Dulu kakak laki-lakiku pernah menjadi anggota Pos Kemanan Keliling kami merasa aman tanpa ada perasaan takut akan tindak kejahatan karena adanya Pos Keamanan Keliling tersebut, Beliaulah Pemuda yang paling tua di kompleks perumahanku.
Dia bersama bapak-bapak termaksud Ayahku dan pemuda di kompleks rumahku berkumpul bersama tanpa adanya rasa takut melawan malam dan kejahatan mereka seperti pahlawan bagiku. Para Ibu pun tak mau kalah mau ikut serta walaupun hanya membuatkan secangkir Kopi hangat atau cemilan yang bisa dimakan seadanya.
Kakakku mendapatkan giliran menjaga pada hari selasa dan kamis sedangkan Ayahku mendapat giliran jaga hanya pada hari sabtu saja karena beliau agak sedikit terbatas dengan pekejaan kantornya.
Kekuatan dari Pos Kamling adalah pemuda-pemuda yang ada dikompleks kami, hal ini di karenakan aktifitas Pemuda lebih sedikit di banding dengan orang tua kami yang sudah bekerja.
Teringat dibenak saya ketika itu seperti apa tampang kakakku yang hendak pergi menjaga keamanan kompleks kami. Dia hanya memakai pakaian rumah dan kain sarung andalannya serta pentungan kayu yang dibuatnya sendiri untuk berjaga.
Ada perasaan lucu juga ketika melihat penampilan kakak saya tersebut namun itu sudah menjadi ciri khasnya sendiri.
Pernah waktu itu kejadian yang sangat menegangkan ketika kakakku bersama teman-temannya yang berjaga pada hari itu mendapati seseorang yang hendak mencuri sebuah sepeda motor. Ternyata si pencuri tersebut masih anak-anak yang bisa di katakana tergolong muda.
Ketika itu kakakku dan teman-temannya lansung membawa pemuda tersebut ke rumah Ketua RT kami. Tindakan yang diambil kakakku dan teman-temannya merupakan prosedur yang benar tanpa harus main hakim sendiri.
Tak hanya sebagai sarana pengamanan saja Pos Kamling juga menjadi sebuah ajang silahturahim. Masa kecilku terasa menyenangkan karena saat pulang sekolah Pos Keamanan Keliling juga tempat bermain saya dan teman-teman. Sekarang Pos Keamanan Keliling tinggal jadi kenangan bagi kami dimasa kecil kami. Dapat di tebak sekarang masyarakat Kota Palu semakin individualis dan tidak ada lagi kebersamaan yang terjalin akibat kesibukan masing. Saya pribadi rindu akan masa-masa itu. Masa di mana ketika angka kejahatan dapat ditekan masa dimana saya, kakak saya dan orang disekitar saya berkumpul bersama membuat suatu perasaan aman tidak hanya untuk prbadi saya tapi atas nama kebersamaan yang hilang ditelan waktu.
Pos kamling memang kecil tapi kebersamaan di dalamnya sangat terasa kuat itulah yang menciptakan suasana aman ketika berada di Pos Kamling. Tertawa dan berbagi cerita bersama apalagi di temani secangkir kopi suasana seperti itu yang tidak akan kita temui lagi saat ini di sekitar rumah kita.
=======================================================================
CAFE TAMAN RIA
Sepi dan gelap itulah yang dapat menggambarkan kondisi café-café yang ada di seputaran Taman Ria.semenjak adanya mall-mall besar seperti Palu Grand Mall dan sebagainya, nasib cafe-café yang ada di seputaran Taman Ria menjadi sepi.
Ada juga yang masih bertahan dengan cafenya namun tak sebanyak café yang sudah tidak beroprasi lagi. Masyarakat Kota Palu menganggap menu yang di sajikan di Mall lebih bervarian dan berkelas dibandingkan dengan apa yang disajikan di café-café Taman Ria. Namun ada beberapa menu juga yang tidak disediakan di Mall-mall seperti Palu Grand Mall. Makanan dan minuman seperti Stik pisang dan Saraba yang merupakan cemilan khas Kota Palu.
Sewaktu saya SMA café-café di Taman Ria begitu ramai sebelum Mall-mall besar di bangun di Kota Palu. Masa-masa di mana ketika saya dan cinta pertama saya selalu menyempatkan diri untuk mampir di Café Taman Ria.
Tapi semuanya menjadi kenangan yang tak bisa di lupakan. Selain harga makanan dan minuman yang terjangkau bagi saya di masa itu menikmati pemandangan Teluk Kota Palu juga sangat menyenagkan bagi saya dan teman-teman saya waktu itu.
NAMA : BERNALDUS H MBATA
STAMBUK : B501 10 113
Read More »