Mengenal Indonesia sejak 6 tahun, saat menginjak bangku SD di Perth, Australia. "Bahasa Indonesia sebenarnya wajib di Australia waktu saya SD, umur 6 tahun," tutur Anton Lucanus dalam perbicangan dengan salah satu media online pada Jumat (7/8/2015) lalu.
Dua tahun berikutnya, saat berusia 8 tahun, Anton pertama kali pergi ke Indonesia dalam rangka liburan keluarga ke Bali. Disusul 7 tahun berikutnya, Anton mengikuti program pertukaran pelajar di sekolahnya untuk ke Indonesia.
"Umur 15 tahun saya ke Jakarta, membantu anak-anak di panti asuhan, di Puskesmas, itu hanya 10 hari. Sejak itu saya sudah menjadi pecandu Indonesia dan sejak itu saya balik lagi. Ada teman yang ke Indonesia dan dia mengajakku memperdalam bahasaku," kenang dia.
Walaupun Anton Lucanus sama sekali tidak mempunyai darah keturunan Indonesia, namun ia tetap berusaha memberikan layanan sosial dari apa yang dapat ia lakukan untuk Indonesia.
Dikutip new.detik.com, Anton Lucanus menjelaskan. "Aku kerja sebagai scientist di Jakarta dan selalu coba cari informasi penyakit tertentu di Indonesia. Dan ternyata informasi itu sangat susah ditemukan, kebanyakan informasi itu ternyata ada di kampus, di badan kesehatan. Di internet sangat susah ditemukan, aku cuma bikin sendiri, www.neliti.com, supaya bisa dapat semua informasi data penelitian di satu situs begitu," jelasnya, Jumat (7/8/2015).
Situs ini didirikannya pada April 2015 bersama dengan beberapa koleganya, dengan 2 editor, termasuk dirinya. Hingga kini ada 150 orang master yang meng-upload risetnya di neliti.com.
"Kami akan terus menyempurnakan situs ini sampai menjadi situs besar. Kami ingin ini menjadi situs untuk peneliti agar bisa berjejaring dengan peneliti lain di universitas di Indonesia," tutur pria yang meneliti soal virus demam berdarah dengue dan chikungunya di Lembaga Eijkman, Indonesia ini.
Dua tahun berikutnya, saat berusia 8 tahun, Anton pertama kali pergi ke Indonesia dalam rangka liburan keluarga ke Bali. Disusul 7 tahun berikutnya, Anton mengikuti program pertukaran pelajar di sekolahnya untuk ke Indonesia.
"Umur 15 tahun saya ke Jakarta, membantu anak-anak di panti asuhan, di Puskesmas, itu hanya 10 hari. Sejak itu saya sudah menjadi pecandu Indonesia dan sejak itu saya balik lagi. Ada teman yang ke Indonesia dan dia mengajakku memperdalam bahasaku," kenang dia.
Walaupun Anton Lucanus sama sekali tidak mempunyai darah keturunan Indonesia, namun ia tetap berusaha memberikan layanan sosial dari apa yang dapat ia lakukan untuk Indonesia.
Dikutip new.detik.com, Anton Lucanus menjelaskan. "Aku kerja sebagai scientist di Jakarta dan selalu coba cari informasi penyakit tertentu di Indonesia. Dan ternyata informasi itu sangat susah ditemukan, kebanyakan informasi itu ternyata ada di kampus, di badan kesehatan. Di internet sangat susah ditemukan, aku cuma bikin sendiri, www.neliti.com, supaya bisa dapat semua informasi data penelitian di satu situs begitu," jelasnya, Jumat (7/8/2015).
Situs ini didirikannya pada April 2015 bersama dengan beberapa koleganya, dengan 2 editor, termasuk dirinya. Hingga kini ada 150 orang master yang meng-upload risetnya di neliti.com.
"Kami akan terus menyempurnakan situs ini sampai menjadi situs besar. Kami ingin ini menjadi situs untuk peneliti agar bisa berjejaring dengan peneliti lain di universitas di Indonesia," tutur pria yang meneliti soal virus demam berdarah dengue dan chikungunya di Lembaga Eijkman, Indonesia ini.

"Saya jadi orang Belanda, officer army. Waktu itu kerjanya (mengambil adegan) seharian, lama dari jam 8 pagi sampai jam 11 malam, hanya satu adegan. Dan aku menonton Reza Rahadian dan aktor-aktor lain," kenangnya.
Setelah debut bermain sebagai aktor figuran di film Tjokroaminoto, sebenarnya dia mendapatkan tawaran bermain film lagi. "Sebenarnya beberapa kali ditawari (main film). Tapi nggak ada waktu," ungkapnya sembari terkekeh.
Lebih lanjut Anton Lucanus mengatakan "Mengupload dan meng-download gratis. Tujuannya memperbaiki sektor riset di Indonesia, tidak mau charge. Saya tahu kendala riset di sini adalah dana. Peneliti di Indonesia dana dan gajinya rendah," tuturnya.
Namun, bila hasil riset itu hendak diajukan ke jurnal ilmiah internasional, maka ada biaya jasa mulai konsultasi hingga penerjemahan.
"Tapi iya, penerjemahan ada biaya. Servis ini bukan hanya penerjemahan. Kami membantu para peneliti Indonesia menerbitkan makalah mereka di jurnal international yang terkenal," jelas dia.
Sejauh ini, papar dia, ada 2 kelemahan utama dari hasil riset ilmiah ilmuwan Indonesia, yakni kualitas dan bahasa.
"Banyak orang pintar, metodenya baik, hasilnya baik tapi nggak tahu cara menulis makalah ilmiah yang baik. Kemudian masalah bahasa, kalau jurnal ilmiah dalam bahasa Indonesia, tidak dibaca oleh scientist luar negeri. Satu masalah lagi, jurnal ilmiah Indonesia tidak terindeks di data base besar riset dunia," jelasnya.
Kisah Anton Lucanus dapat menjadi inspirasi bagi kita, jika orang “lain” saja peduli kepada masyarakat Indonesia dan berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, bagaimana dengan kita? Sampai kapan kita akan terus berpura-pura menutup mata dan tidak mau peduli masalah sosial yang terjadi dengan bangsa ini.
=======================================================================
NEVER GIVE UP!!
Mas muji, namanya sudah familiar di kota palu siapa yang tidak kenal penjual siomay yang satu ini di kota palu, pria asal wonogiri jawa tengah ini terkenal berkat siomay nya yang super hot nya yang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat kota palu.
Mas muji, namanya sudah familiar di kota palu siapa yang tidak kenal penjual siomay yang satu ini di kota palu, pria asal wonogiri jawa tengah ini terkenal berkat siomay nya yang super hot nya yang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat kota palu.
Mas muji yang menjadi perantau di kota palu sejakntahun 1981 awalnya bergonta-ganti pekerjaan sebelumnya , sampai dia memutuskun menjadi penjual siomay, mas muji yang pada saat itu berumur 49 tahun sempat menjadi penjual bakso, kuli bangunan, sampai berjualan es keliling dan akhirnya menjadi penjual siomay di tahun 2003.
Memulai usaha nya dari kecil-kecilan membuat mas muji mendapat dorongan untuk mengembangkan usahanya dengan mennggunakan label tertentu pada jualannya, lalu terlintaslah ide di kepala muji untuk memberi nama siomay mas muji super hot agar lebih mudah di ingat para pembeli. Ternyata hasilnya tidak sia-sia, siomay mas muji mulai merebak luas di kota palu khusunya para penikmat kuliner kota palu, mas muji bisa menghabiskan sampai 40kg daging sapi setiap hari dengan gerobak yang jumlahnya mencapai 20 buah.
Para perkerja mas muji adalah orang-orang jawa yang dulunya sempat bekerja di sulawesi barat, namun pekerjanya yang dulu hampir 20 orang kini hanya tersisa 10 orang karena sebagian dari mereka sudah membuka usaha siomay sendiri siapa sangka di balik kebaikan hati mas muji harus mendapat saingan bisnis para pekerjanya dulu.
“saya sih tidak apa-apa mas kalau muncul merek-merek siomay yang lain, karena mereka itu kerabat saya juga, ya kita sama-sama merangkul saja” dikutip dari salah satu media online lokal. Siapa sangka di balikkesuksesannya mas muji mengalami banyak rintangan, sempat ada isu tentang penggunaan daging kucing di siomay nya namun mas muji tetap menjalankan bisnisnya seperti biasa nya, karena hanya rumor tidak membuat patah semangat mas muji untuk tetap menjalankan bisnisnya .
Perjuangan mas muji yang memulai usahanya dari nol membawa berkah bagi kegigihan mas muji, kini siomay nya begitu terkenal, di mana-mana gerobak mas muji yang memiliki ciri khas berwarna orens dan kunng itu dapat di temukan di sekitaran kota palu. Walau sempat di khianati para pekerjanya menjadi saingan bisnis beliau tetap dengan lapang dada menghadapinya dan malah mendukungnya, juga di isukan menggunakan daging sapi tidak meruntuhkan semangatnya.
Perjuangan mas muji membuahkan hasil, budget yang di peroleh mas muji melalui bisnisnya dapat menghasilkan 25juta dalam sebulan, jauh dibanding usaha pengusaha lain yang mungkin hanya mendapat 15juta perbulan, melalui bisnis sederhananya serta perjuangan mas muji yang pantang menyerah membuat usaha bisnisnya sukses.
Mas muji merupakan tokoh inspiratif bagi sebagian orang, banyak yang ter-inspirasi melalui perjuangannya banyak juga yang kagum sertas tak sedikit yang menganggapnya biasa saja, tapi kisa perjuangan mas muji benar-benar adalah kisah peruangan yang sebenarnya, ketika jatuh bangkit lagi ketika di kecewakan tetap berlapang hati. Melalui kesabaran serta keuletannya mas muji termasuk pengusaha sukses yang ada di kota palu walau hanya di awali dengan usaha kecil-kecilan, beliau tetap melakukannya dengan sabar dan tidak mengeluh.
Jadi apakah ada yang ingin menjadi pengusaha sukses seperti yang mas muji lakukan kini, sama seperti pepatah yang mengatakan tidak ada sesuatu yang dilakukan secara instan semuanya memiliki proses dan inilah proses yang di lalui mas muji hingga dia menjadi sukses.
Aprianto Gayang
B 501 14 043
Tidak ada komentar:
Posting Komentar