Salah satu cara paling efektif untuk mengenal sejarah dan budaya suatu masyarakat di sebuah daerah adalah dengan berkunjung ke museum daerah setempat. Anda cukup berkunjung ke Museum Sulawesi Tengah yang berlokasi di tengah Kota Palu. Museum Sulawesi Tengah terletak di Jalan Kemiri No. 23, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Museum Sulawesi Tengah ini memiliki koleksi berbagai benda peninggalan sejarah dan kebudayaan masyarakat Sulawesi Tengah. Museum Sulawesi Tengah mulai dibangun pada 1977, dan diresmikan pada 1987. Museum Sulawesi Tengah memiliki koleksi sekitar 7.455 buah. Dari jumlah tersebut, 5 (lima) di antaranya termasuk koleksi unggulan, yaitu kain tenun Donggala, pakaian kulit kayu, patung Palindo yang menggambarkan nenek moyang masyarakat Lembah Bada, taingaja atau patung kepala kerbau yang berbuat dari perunggu, serta fosil rahang gajah purba (stegodon) yang diperkirakan berumur 1,9 juta tahun.
Museum Sulawesi Tengah cukup mudah dicapai karena berada di tengah kota dan berdekatan dengan Pasar Inpres Manonda. Jika berada di Kota Palu, Anda dapat menggunakan angkutan umum yang melewati Jalan Sis Al Djufrie (dari arah timur) atau melewati Jalan WR. Supratman dari arah barat. Museum Sulawesi Tengah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, seperti tempat parkir, taman, dan perpustakaan. Untuk fasilias umum, seperti hotel, warung makan, restoran, dan pusat perbelanjaan dapat Anda temukan dengan mudah di sekitar museum.
Museum Sulawesi Tengah cukup mudah dicapai karena berada di tengah kota dan berdekatan dengan Pasar Inpres Manonda. Jika berada di Kota Palu, Anda dapat menggunakan angkutan umum yang melewati Jalan Sis Al Djufrie (dari arah timur) atau melewati Jalan WR. Supratman dari arah barat. Museum Sulawesi Tengah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, seperti tempat parkir, taman, dan perpustakaan. Untuk fasilias umum, seperti hotel, warung makan, restoran, dan pusat perbelanjaan dapat Anda temukan dengan mudah di sekitar museum.
Museum di zaman sekarang berbeda dengan fungsi museum zaman dulu. Pada zaman dahulu di gunakan sebagai Pusat Dokumentasi dan Penelitian Ilmiah, Pusat penyaluran ilmu untuk umum, Pusat penikmatan karya seni, Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa, Obyek wisata, Media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan, Suaka alam dan suaka budaya, Cermin sejarah manusia, alam dan kebudayaan.
Pada zaman sekarang museum hanya sebagai icon, ibarat besi yang di simpan lama akan berkarat juga ibarat seperti itulah museum saat ini. Museum sekarang hanya jadikan tempat konser anak-anak metal karna memiliki halaman yang luas, Padahal fungsi museum sebenarnya menunjukan barang-barang peninggalan zaman dahulu dan nilai sejarahnya.
Museum saat ini kurang dipedulikan dan dipelihara. Padahal sebenarnya masih minim pengetahuan yang dimiliki masyarakat tentang museum.
Museum-museum seperti sekarang sebenarnya tetap bisa menjadi ilmu pengetahuan bagi anak. Namun, banyaknya tempat wisata yang lebih menarik dan tempat-tempat hang out anak muda yang modern. Tak dipungkiri bahwa lebih banyak anak muda yang lebih memilih pergi ke mal-mal atau cafe untuk menghabiskan hari libur atau waktu luangnya. Museum pun terkesan terabaikan. Anak-anak, terutama TK, SD, SMP, masih sangat membutuhkan pengetahuan dari apa yang ditunjukkan di suatu museum tentang peninggalan sejarah masa lampau.
Untuk itu harapan kedepan bagi museum- museum yang ada agar berbenah dengan mengoptimalkan segala sarana dan prasaran yang ada dan untuk perawatan benda- benda peninggalan sejarah lebih diperhatikan mengingat koleksi yang ada di museum merupakan benda- benda kono. Selain itu dari segi kebersihan dan ketersediaan lahan parkir juga harus lebih diperhatikan lagi karena walaupun persoalan parkir ini dirasa sepele namun, jika tidak ada lokasi parkir yang memadai maka tidak akan ada pengunjung yang datang terutama rombongan.
Bagi museum yang cenderung sepi atau bahkan tidak berpengunjung diharapkan membuat promosi langsung yang bertujuan untuk menawarkan koleksi yang ada. Promosi langsung ini dapat disebarkan disekolah- sekolah terdekat ataupun masyarakat sekitar.
======================================================================
Wisata Alam Bora
Wisata alam Air Panas Bora merupakan obyek wisata alam lainnya di Kabupaten Sigi yang terletak di Desa Bora, Kabupaten Sigi, sekitar 22 km dari Palu.
Memiliki panorama alam yang indah dan dari celah-celah gunung mengalir air panas yang ditampung pada bak penampungan, Selain menyuguhkan panorama yang masih alami, mandi di alam terbuka dengan air panas yang keluar dari perut bumi ini , Selain mendatangkan kesenangan, mandi air panas juga mempunyai banyak khasiat, salah satunya adalah mampu mengobati berbagai penyakit dalam, seperti asam urat, stroke, dan kolesterol. Wajar jika di akhir pekan, objek wisata Pemandian Air Panas Bora kerap diramaikan oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Tak heran pengunjung tempat permandian ini didominasi warga berusia senja. Untuk mencapai lokasi ini pengunjung harus melewati perkampungan tradisional. Pada 2008, sejak Sigi mengalami pemekaran, pengelolaan objek wisata Pemandian Air Panas Bora diambil alih dan dikelola langsung oleh Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sigi. Sejak saat itu, berbagai fasilitas dibangun di lokasi objek wisata dengan luas sekitar 7 hektar tersebut.
Begitu tiba di sana, pemandangan alam yang disuguhkan juga tidak kalah menarik. Bahkan keindahan pemandangan di sana meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan apa yang dilihat selama perjalanan tadi. Jadi selain cocok menjadi tempat untuk mandi air panas, tempat ini juga sangat cocok untuk berfoto – foto di mana Anda dapat berfoto dengan latar belakang pemandangan pegunungan di sekitar pemandian air panas ini.
Cottage, aula yang dilengkapi AC dan sound system, hingga sauna, merupakan berbagai fasilitas yang melengkapi objek wisata Pemandian Air Panas Bora. Meski memiliki banyak fasilitas, namun hanya ada satu sumber air panas yang mengaliri berbagai fasilitas tersebut. Meskipun sejumlah fasilitas telah disediakan Pemerintah Sigi, selaku pengelola obyek wisata ini, namun sejumlah pengunjung berharap kawasan ini bisa lebih ditata kembali sehingga pengunjung bisa lebih nyaman berwisata di obyek wisata alam air panas ini.

Seandainya saja pemerintah daerah di Kabupaten Sigi mau mempercantik lokasi wisata air panas Bora, pasti akan lebih banyak pengunjung yang datang. Tidak hanya warga berusia senja dan yang berobat tetapi anak-anak muda dapat berkunjung atau menjadikan daerah tersebut lebih ramai dan penghasilan daerah juga akan semakin meningkat. Semoga pihak-pihak yang berwenang mau memperhatikan nasib lokasi wisata air panas Bora.
Dwi Laras Septina
B 501 14 024
sebenarnya obuek wisata museum itu sangat edukatif terutama untuk anak
BalasHapus